Kamis, 11 April 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.    STANDAR KOMPETENSI
·        Memahami konsep barisan dan deret aritmatika

B.    KOMPETENSI DASAR
·        Menentukan suku ke-n dan suku tengah barisan dan jumlah n suku deret aritmatika

C.     WAKTU
·        1 X 30 menit


I.                   INDIKATOR
·        Menjelaskan pengertian-pengertian barisan dan deret aritmatika
·        Menentukan suku ke-n dan suku tengah barisan bilangan aritmatika
II.                 TUJUAN PEMBELAJARAN
·        Setelah mempelajari materi barisan dan deret siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian barisan dan deret
·        Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n dan rumus suku tengah barisan
III.              MATERI AJAR
·        Pengertian barisan dan deret aritmatika
IV.              STRATEGI PEMBELAJARAN
·        Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
V.                LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Waktu
1.Kegiatan awal
  - Sapaankepada siswa dan mengecek aktivitas siswa        
Tanya jawab yang berkaitan dengan
Barisan dan deret
Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan barisan dan deret

5 menit
2.Kegiatan inti
Guru menjelaskan tentang pengertian barisan dan deret

Guru memberikan satu contoh soal .Setelah contoh soal terssebut dikrerjakan,guru kemudian memberikan beberapa soal latihan kepada siswa.


3.Kegiatan akhir         
Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari tadi

Guru memberikan pujian untuk siswa yang berhasil menjawab pertanyaan-pertantaan yang baik.
Memerhatikan apa yang dijelaskan guru,agar dapat mengerti tentang apa itu barisan dan deret, dan kemudian dapat menentukan suku ke-n dan suku tengah barisan.Dan kemudia
siswa dapat membuat rangkuman tentang materi  barisan dan deret










10 menit







10 menit

VI.              MEDIA DAN SUMBER AJAR
·        Media : Rumus suku ke –n dan rumus suku tengah barisan dari manila karton
·        Sumber ajar : Buku teks Matematika SMA kelas XII
VII.           PENILAIAN
Teknik : Non tes

MACAM MACAM METODE PEMBELAJARAN



Macam-Macam Metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
metode ceramah cocok digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajarsiswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.







Pengerti Metode Ceramah

Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.


Pelaksanaan Metode Ceramah
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.


Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
·                     Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.
·                     Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.
·                     Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.
·                     Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).
·                     Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.
Langkah-langkah penerapan metode ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

a. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.

b. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.

c. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.

d. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.


Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dalam pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
1.                  Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2.                  Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu    yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.
3.                  Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
4.                  Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan Metode Ceramah
1.                  Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2.                  Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.
3.                  Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
4.                  Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.
Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode ceramah adalah:
1.                  Meberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.
2.                  Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan anal-anak.
3.                  Susunlah ceramah itu secara sistematis
4.                  Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti
·         Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis
·         Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.
·         Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan sebagainya)
·         Gambar-bambar
·         Alat-alat pelajaran visual di atas proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau epidiskop.

Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni, aka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain
METODE DISKUSI
Metode diskusi dalam belajar adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa/ kelompok-kelompok siswa yang mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh siswa di dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok kecil. Yang perlu diperhatikan adalan hendaknya para siswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap forum diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannnya, semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari. Perlu pula diperhatikan peran guru. Apabila campur tangan dan main perintah dari guru, niscaya siswa tidak akan dapat belajar banyak.

Bentuk-Bentuk Diskusi

Metode diskusi dalam belajar memiliki beberapa bentuk, yaitu:
1.  The social problem meeting Dalam bentuk diskusi ini, para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelas atau di sekolahnya dengan harapan, bahwa setiap siswa akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

2. The open-endet meeting Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang. berhubungan dengan kehidupan mereka sehari, kehidupan mereka di sekolah, dengan segala sesuatu yang terjadi di lingkungan di sekitar mereka.

3. The educational-diagnosis meeting Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah diterimanya agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Langkah-Langkah DiskusiMetode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1.                  Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. 
2.                  Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya. 
3.                  Para siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan dengan lancar. 
4.                  Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa (terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut. 
5.                  Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah siswanya mencatat untuk fail kelas.

Peranan Guru Dalam Mempimpin Diskusi

Dalam proses diskusi, peranan guru sangat penting untuk memastikan diskusi berjalan dengan baik. Berikut ini peranan guru dalam metode diskusi:

1. Penunjuk jalan . Guru memberikan petunjuk umum dalam diskusi untuk mencapai kemajuan di dalam diskusi.. Guru merumuskan jalannya diskusi andaikata terjadi penyimpangan dari masalah. Apabila guru mengalami dalam diskusi terjadi jawaban buntu, maka guru meluangkan jalan bagi murid sehingga diskusi berjalan dengan lancar.

2. Pengatur lalu lintas .Guru mengajukan semua pertanyaan secara teratur untuk semua anggota diskusi, guru menjaga agar semua anggota dapat berbicara bergiliran untuk ini biasanya diadakan urutan-urutannya atau terjamin, guru menjaga supaya diskusi jangan hanya semata-mata dikuasai oleh murid-murid yang gemar berbicara, guru terhadap murid yang pendiam dan pemalu guru harus mendorongnya supaya ia berani mengeluarkan pendapatnya.

3. Diding penangkis .Guru atau pemimpin diskusi harus memantulkan semua pertanyaan yang diajukan kepada semua pengikut diskusi. Dia tidak harus menjawab pertanyaan yang harus diberikan kepadanya. Dia hanya boleh menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh pengikut diskusi. Ini bertujuan agar semua pengikut diskusi dapat menjawabnya.

Manfaat Metode Diskusi
Diskusi kelompok/kelas dapat memberikan sumbangan yang berharga terhadap belajar murid, antara lain:
1.                  Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan pikiran dari peserta lainnya yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan. 2
2.                  Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadangkadang salah. 
3.                  Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh kelompok/kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik. 
4.                  Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan kelas dengan tingkat perhatian dan derajat dari pada anggota kelas. 
5.                  Apabila dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepasan ide-ide dan pendalaman, wawasan mengenai sesuatu.

Keuntungan Dan Kelemahan Metode Diskusi

ada beberapa keuntungan dan kelemahan metode diskusi antara lain sebagai berikut:
a. Keuntungan metode diskusi 
1.                  Metode diskusi melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar. 
2.                  Setiap siswa dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing. 
3.                  Metode diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah. 
4.                  Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri. 
5.                  Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa. 

b. Kelemahan metode diskusi 

1.                  Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggota-anggotanya. 
2.                  Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. 
3.                  Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol. 
4.                  Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan. 
5.                  Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak boleh merasa dikejar-kejar waktu. 
6.                  Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya tidak bermanfaat. 
7.                  Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya. 
8.                  Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya. 
9.                  Jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya.



TANYA JAWAB
Tanya jawab adalah salah satu metode pengajaran yang paling sering dipakai dalam mengajarkan pelajaran Agama dan pelajaran non eksak lainnya. Hal ini mengingat pelaksanaannya yang sederhana, artinya tidak terlalu banyak biaya atau fasilitas yang diperlukan seperti metode proyek karyawisata, sosiodrama, dan lain sebagainya. Namun metode ini mempunyai banyak sekali manfaat, yaitu:
1. Untuk meninjau pelajaran yang lalu (melalui metode ceramah).
2. Melatih siswa untuk berani mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang menurutnya tidak/kurang jelas
3. Untuk mengarahkan pemikiran siswa ke suatu kesimpulan (generalisasi).
4. Membangkitkan perasaan ingin tahu dan ingin bisa pada diri siswa.
Berdasarkan manfaat tersebut yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan kembali bahwa: Pertama, seorang guru ketika mengajar dapat melihat umpan balik dari siswa yang akan memudahkan baginya untuk mengevaluasi dan menentukan tindakan selanjutnya. Kedua, bagi siswa, di samping menjadi aktif dan berani mengemukakan buah pemikirannya, merekapun juga semakin bertambah kreatif.
Disamping itu, semua para ahli menggambarkan tentang pentingnya metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Bertanya dengan baik berarti mengajar dengan baik.
2. Seni/strategi mengajar adalah seni/strategi menuntun pertanyaan.
3. Berpikir itu sendiri adalah bertanya.
4. Pertanyaan yang sudah tersusun baik sebenarnya sudah sebagian terjawab.
Dan masih banyak manfaat lain dari metode tanya jawab tersebut. Namun yang menjadi permasalahan sekarang, bagaimana tanya jawab itu bisa berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan? Atau sejauh manakan efektivitas pertanyaan yang telah dilaksanakan?
Proses belajar yang efektif bisa ditimbulkan oleh pertanyaan yang efektif. Kenyataannya pun membuktikan demikian. Namun metode ini sering ditemukan berbagai hambatan dan kelemahan yang tidak diinginkan, baik dari segi pendidik, siswa dan efisiensi waktu. Untuk itu, kepada para pendidik diharapkan:
1. Adanya pengertian tentang eksistensinya di dalam kelas.
2. Memahami peranan pertanyaan saat proses belajar berlangsung.
3. Menguasai teknik mengajukan pertanyaan.
Agar pertanyaan yang diajukan menjadi efektif, dibutuhkan penguasaan keterampilan dasar sebagai berikut:
1. Phrasing, Phrasing adalah menyusun kalimat tanya yang jelas dan singkat. Dan hendaknya hindari pertanyaan yang bisa mengaburkan pikiran siswa. Juga kata-kata yang dipakai disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
2. Focusing, Focusing adalah memusatkan perhatian siswa ke arah jawaban yang diminta oleh sang penanya (pendidik). Ini menyangkut tingkat scope pertanyaan dan aspek jumlah tugas dari pertanyaan. Yang diminta adalah respon tunggal, bukan respon ganda.
3. Pausing, Pausing adalah memberi kesempatan sejenak kepada siswa untuk menyusun jawabannya. Ini disebabkan adanya perbedaan siswa dalam kecepatan merespon dalam berpikirnya (persepsi). Sehingga cara ini memperhatikan perbedaan individual.
4. Reinforcement, Reinforcement yaitu teknik memberi hadiah atau dorongan yang dikehendaki siswa. Hadiah ini bisa berupa ucapan-ucapan atau pesan fissi seperti senyuman dan anggukan kepala, dan lain sebagainya.
5. Promting, Promting adalah memancing siswa dengan pertanyaan lain agar terbimbing dalam menemukan jawaban dari pertanyaan pertama. Cara ini dapat ditempuh dengan cara:
·                     Menyusun pertanyaan baru, tapi maksudnya sama.
·                     Menjelaskan pertanyaan tersebut dengan contoh-contoh konkrit.
·                     Menyederhanakan pertanyaan.
·                     Menurunkan tingkat kesukaran dari isi pertanyaan.
6. Probing (pelacakan), Yaitu mengajukan pertanyaan yang bersifat melacak. Guru mengikuti respon siswa kemudian merangsang siswa untuk memikirkan jawaban yang telah mereka ajukan dengan maksud untuk mengembangkan jawaban pertama tadi agar lebih jelas, akurat dan original.
Apa yang disebutkan pada point-point diatas sebenarnya tidak begitu sulit untuk dilaksanakan, hanya saja tumbuhnya kesadaran dalam bertanya dan menjawab inilah yang kadang-kadang sulit. Namun dengan berangsur-angsur mencoba, Insya Allah akan berjalan secara otomatis pada diri kita. Semoga ada manfaatnya, bisa dicoba dan diterapkan.
Pertanyaan yang baik memiliki ciri-ciri
1)Pertanyaan hendaknya bersifat mengajak atau merangsang siswa untuk berfikir.
2)Kata-kata yang dipergunakan harus jelas sehingga tidak ada kata atau istilah yang tidak difahami siswa.
3)Pertanyaan itu harus mengandung satu penafsiran.
4)Kalimat pertanyaan hendaknya singkat.
5)Setiap pertanyaan hendaknya mengandung satu masalah.
6)Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan atau pengalaman siswa.
Keunggulan Dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah barang tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode Tanya jawab. Berikut keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab :
a.Keunggulan metode Tanya
1)Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
2)Beik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.
3)Akan membawa kelas kedala suasana diskusi.
b.Kekurangan metode diskusi
1)Apabila terjadi perbedaan pendapat akan memkana waktu untuk menyelesaikannya.
2)Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar terutama apabila jawaban yang kebetulan menarik perhatian tetapi buka sasaran atau materi yang dituju.
3)Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi.
Tehnik Dalam Metode Tanya Jawab
Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti diperlukan tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini berbagai tehnik yang digunakan gfuru dalam mengajukan pertanyaan :
1)The Mixe Strategy yakni mengkombinasikan berbagai tipe dan jenis pertanyaan.
2)The Speaks Strategy yakni menggunakan pertanyaan yang saling bertalian satu sama lain.
3)The Pleteaus Strategy yakni mengajukan pertanyaan yang sama jenisnya terhadap sejumlah siswa sebelum beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.
4)The Inductive Strategy yakni dengan berbagai pertanyaan siswa didorong untuk menarik generalisasi dari hal-hal khusus ke hal-hal yang umum atau berbagai fakta menuju hukum-hukum.
5)The Deductive Strategy yakni Generalisasi yang dijadikan sebagai titik tolak, siswa diharapkan dapat menyatakan pendapatnya tentang berbagai kasus atau data yang ditanyakan.


METODE BELAJAR KELOMPOK
metode belajar kelompok adalah suatu metode yang diterapkan oleh guru dalam rangka menciptakan situasi belajar yang di dalamnya para pelajar dapat belajar bersama-sama, sehingga mereka dapat mencapai hasil yang maksimal.

Macam-macam Belajar Kelompok
Pengelompokkan anak didik bermacam-macam, dari yang sederhana sampai yang kompleks. Menurut Roestiyah, N.K membagi pengelompokkan belajar menjadi tiga, antara lain:
1)      Waktu
a.       Waktu jangka pendek
b.      Waktu jangka panjang
2)      Kecepatan
a.       Kelompok anak dengan perkembangan cepat
b.      Kelompok anak dengan perkembangan lambat
3)      Sifat
a.       Kelompok untuk mengatasi alat pelajaran
b.      Kelompok atas dasar intelegensi individu
c.       Kelompok atas dasar minat individual
d.      Kelompok untuk memperbesar partisipasi
e.       Kelompok untuk pembagian pekerjaan
f.       Kelompok untuk belajar secara efisien menuju tujuan.
Pendapat lain mengatakan, pengelompokkan belajar dapat dilakukan berdasarkan:
a.       Pengelompokkan atas dasar kesenangan berkawan,
b.      Pengelompokkan atas dasar kemampuan, dan
c.       Pengelompokkan menurut minat.
Langkah pertama untuk melaksanakan pengelompokkan belajar, yaitu
1.                  pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa. Cara ini, dilakukan berdasarkan pemilihan anggota kelompok atas dasar rasa simpatik satu sama lain. Minat yang sama didorong kemauan yang sama untuk memperoleh hasil yang baik dengan cara bekerja sama.
2.                  pembentukan kelompok yang dibentuk oleh guru. Cara ini, biasanya didasarkan pada perbedaan heterogen anak, sebagai contoh tempat duduk yang berdekatan, urutan presensi anak, taraf prestasi anak, dan sebagainya.
3.                   pembentukan kelompok diatur oleh guru atas dasar usulan dari anak didik. Siswa mengusulkan nama-nama dalam keanggotaan kelompok belajar, berdasarkan pertimbangan tertentu guru dapat menetapkan keanggotaan tersebut. Anak didik mengisi angket dengan menuliskan nama teman yang dipilih, kemudian hasil diberikan kepada guru.
   Tujuan Belajar Kelompok
Belajar kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan satu kesatuan yang dapat belajar bersama, berbaur untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dalam prakteknya, ada beberapa jenis belajar kelompok yang dapat dilaksanakan yang semua itu tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai berdasarkan umur, kemampuan siswa, fasilitas, jenis tugas, dan media yang tersedia. Adapun tujuan dari metode belajar kelompok, adalah:
1)      Belajar kelompok bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa, dengan memberi sugesti, motivasi, dan informasi.
2)      Melatih diri anak dengan mengembangkan potensi dengan berinteraksi dengan orang lain.
3)      Memupuk rasa kebersamaan dengan cara bekerjasama memecahkan persoalan berupa pekerjaan/tugas dari guru.
4)      Melatih keberanian siswa
5)      Untuk memantapkan pengetahuan yang telah diterima oleh para siswa

Kelemahan Dan Kekurangan Belajar Kelompok
Semua metode pembelajaran yang telah diketahui, mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, termasuk metode belajar kelompok juga mempunyai kelemahan dan kelebihan.  Adapun kelemahan dari metode belajar kelompok, yaitu:
1)      Terlalu banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks dibanding dengan metode lain.
2)      Bilamana guru (di sekolah) dan orang tua (di rumah) kurang mengontrol maka akan terjadi persaingan yang negatif antar kelompok.
3)      Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir siswa yang cakap dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada temannya dalam kelompok tersebut.
Sedangkan kelebihan yang dimiliki oleh metode belajar kelompok, yaitu:
1)      Ditinjau dari segi pedagogis, kegiatan kelompok akan dapat meningkatkan kualitas kepribadian siswa, seperti adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, dan disiplin.
2)      Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan yang positif antar kelompok karena mereka bekerja pada masing-masing kelompok.
3)      Ditinjau dari segi sosial, anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.





  Cara Belajar Kelompok
Ada beberapa petunjuk yang dapat dilakukan dalam melaksanakan metode belajar kelompok, yaitu:
1)      Pilih teman anda yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Anggota yang terlalu banyak biasanya kurang efektif.
2)      Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana, dan apa yang akan dibahas serta apa yang perlu dipersiapkan untuk keperluan diskusi. Lakukan secara rutin minimal satu kali dalam satu minggu.
3)      Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4)      Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
5)      Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas, dengan cara memberi kesempatan kepada setiap anggota mengajukan pendapatnya. Dari setiap pendapat yang muncul, dikaji secara bersama manakah yang paling tepat. Kesimpulan jawaban yang telah disepakati bersama dicatat oleh penulis.
6)      Bila ada persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar anggota, tangguhkan saja untuk dimintakan pendapatnya kepada guru. Lanjutkan saja kepada persoalan yang lain.
7)      Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.


Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
            Sedangkan menurut istilah metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.
Sedangkan secara istilah metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
Perbedaan utama antara demonstrasi dan eksperimen, terletak pada pelaksanaan. Demonstrasi hanya mempertunjukkan sesuatu proses di depan kelas, sedangkan eksperimen memberi kesempatan kepada siswa melakukan percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud.
Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen. Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru maupun oleh siswatanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif

B. Materi Yang Cocok Untuk Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang cocok untuk di gunakan untuk memgembangkan siswa dalam memperagakan materi yang berkenaan dengan teori yang di aplikasikan dengan  praktikum,

2. Metode Eksperimen
            Metode eksperimen merupakan  metode yang cocok digunakan ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau pejelasan dari guru,

C. Peran Guru Dalam Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
            Dalam metode demonstrasi guru berperan menyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan serta didukung dengan penjelasan lisan oleh guru.
            Kemudianperanan guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Adapun peran-peran guru adalah sebagai berikut :
1. Sebagai perencana
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, guru membuat rencana pengajaran yang meliputi: mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan tempat duduk siswa, menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dn eksperimen.
2. Sebagai pengajar
Dalam hal ini guru memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau proses, mengusahakan seluruh siswa agar dapat mengikuti atau mengamati demonstrasi dengan baik serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
3.Sebagai evaluator
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, guru sebagai evaluator, yaitu menilai sejauh mana hasil demonstrasi dan eksperimen yang dipahami siswa.

Peran Siswa Dalam Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
·         Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, siswa sebagai subyek didik yang terlibat aktif diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sendiri  agar siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
·         Setelah guru selesai mendemonstrasikan materi yang di sampaikan maka tugas siswa adalah membuat kesimpulanhasil demonstrasi.
·         Dalam proses belajar mengajar  peran siswa hanya sekadar memerhatikan, karena demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.

Kelebihan Dan Kelemahan Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
1.      Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
·                     Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
·                     Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
·                     Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya:
·                     Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
·                     Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

2.      Eksperimen
Kelebihan metode eksperimen yaitu:.
·         Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan
·          Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik.

Kekurangan metode eksperimen yaitu:
·         Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini
·         Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kurang hanya memperoleh hasil yang minim.

Contoh Penerapan Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
            Beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh seorang guru dalam menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen yang dengan melalui  Langkah-langkah sebagai  berikut :
1.  Persiapan
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini adalah menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dengan menyediakan alat-alat demonstrasi dan tempat duduk siswa.
2.  Pelaksanaan
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini adalah:
a.       Menjelaskan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau proses.
b.      Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti atau mengamati demonstrasi dengan baik.
c.       Beri penjelasan yang padat tapi singkat.
3. Evaluasi atau tindak lanjut
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini adalah:
a.       Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri (eksperimen).
b.      Membuat kesimpulan hasil demonstrasi.






Metode Resitasi (Metode Tugas Belajar)

A.    Pengertian Metode Resitasi
                  
                   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resitasi adalah hafalan yang diucapkan oleh murid-murid di dalam kelas.[1][1]
                   Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
                   metode pemberian tugas atau resitasi yang dimaksud penulis adalah suatu metode pengajaran dengan pemberian tugas kepada siswa dalam rentang waktu tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan hasilnya dipertanggungjawabkan kepada guru yang bersangkutan. Terdapat tiga fase dalam metode resitasi yaitu fase guru memberikan tugas, siswa melaksanakan tugas, dan siswa mempertanggungjawabkan tugas
Tujuan Metode Resitasi
                   tugas yang diberikan adalah yang berhubungan dengan topik yang sedang dan atau dipelajari
                   Agar pemberian tugas memberikan efek yang baik, maka guru dalam memberikan tugas perlu memperhatikan, mengarahkan dan membimbing siswa sehingga maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam bahan pelajaran dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas akan merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok. Adapun tujuan metode resitasi umumnya digunakan untuk:
1.      Agar pengetahuan yang telah diterima siswa lebih mantap.
2.      Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, mencoba sendiri.
3.      Agar siswa lebih rajin.
                        Di samping itu, penggunaan metode pemberian tugas atau resitasi bertujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan pelatihan selama melaksanakan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Selain itu siswa dapat memperoleh pengetahuan dari pelaksanaan tugas yang dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah itu. Dengan melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan merasa terangsang dan berani bertanggung jawab.

Langkah-Langkah Penggunaan Metode Resitasi
            Penggunaan metode pemberian tugas atau resitasi menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Guru dalam memberikan tugas kepada pelajar hendaknya mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga pelajar mengerti apa yang ditugaskan kepadanya.
2.      Pada waktu pelajar melaksanakan tugasnya, guru hendaknya memberi bimbingan dan pengawasan, mendorong agar pelajar mau mengerjakan tugasnya, mengusahakan agar tugas itu dikerjakan oleh pelajar sendiri, serta meminta kepada pelajar untuk mencatat hasil-hasil secara sistematis.
3.      Guru meminta laporan tugas dari pelajar, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan, mengadakan tanya jawab atau menyelenggarakan diskusi kelas, menilai hasil pekerjaan pelajar, baik dengan tes maupun non tes atau pun cara lainya.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Resitasi
1.      Kelebihannya
                   Metode resitasi/pemberian tugas mempunyai beberapa kebaikan atau kelebihan antara lain:
a.       Pengetahuan yang diperoleh murid dari hasil belajar, hasil percobaan atau hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk mereka akan lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik;
b.      Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri;
c.       Tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari;
d.      Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi;
e.       Dapat membuat siswa bergairah dalam belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.
2.      Kelemahannya
Beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas (resitasi) adalah:
a.       Seringkali siswa melakukan penipuan diri di mana mereka hanya meniru hasil pekerjaan orang lain, tanpa mengalami peristiwa belajar;
b.      Adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan;
c.       Apabila tugas terlalu diberikan atau hanya sekedar melepaskan tanggung jawab bagi guru, apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan ketegangan mental siswa dapat terpengaruh.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode resitasi ini antara lain:
a.       Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya jelas;
b.      Tugas yang diberikan kepada siswa dengan memperlihatkan perbedaan individu masing-masing;
c.       Waktu untuk menyelesaikan tugas harus cukup;
d.      Kontrol atau pengawasan yang sistematis atas tugas yang diberikan sehingga mendorong siswa untuk belajar sungguh-sungguh;
e.       Tugas yang diberikan hendaklah mempertimbangkan : (a) menarik minat dan perhatian siswa; (b) mendorong siswa untuk mencari, mengalami dan meyampaikan; (c) diusahakan tugas itu bersifat praktis dan ilmiah; (d) bahan pelajaran yang ditugaskan agar diambilkan dari hal-hal yang dikenal siswa.[2][10]
                   Selain mengatasi kelemahan-kelemahan dalam metode resitasi perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Tugas yang diberikan harus berhubungan erat dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
b.      Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kesanggupan ranah cipta dan ranah karsa siswa.
c.       Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kesanggupan ranah rasa siswa, dalam arti tidak berlawanan dengan sikap dan perasaan batinnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugas tersebut dengan senang hati.
d.      Tugas yang diberikan harus jelas baik jenis, volume, maupun batas waktu penyelesaiannya.[3][11]